Day259: Mr Bean’s Holiday

Mr Bean liburan ke Eropa! Bean naik taksi ke alamat yang salah. Tujuan sebenarnya adalah De Lyon. Akhirnya Bean menempuh perjalanan sendiri menuju alamat yang dituju, namun sepanjang jalan dia membuat keonaran.


Bean sempat ketinggalan kereta dan pergi ke restoran mewah di Paris. Ketika kebingungan memilih makanan, si pelayan datang dan menawarkan makanan laut yang menjadi menu favorit di restoran itu. Bean yang tidak suka dengan makanannya, namun tidak ingin mengecewakan pelayan restoran tersebut, akhirnya hanya bisa pasrah makan makanan yang dihidangkan di mejanya. Ide isengnya muncul. Bean diam-diam membuang makanannya ke tas wanita yang duduk di sebrangnya. Saat handphone wanita itu berdering, dan wanita itu mau merogoh tas tersebut, Bean langsung buru-buru kabur.

Bean pun sepertinya ditakdirkan mengalami pengalaman tak terlupakan selama perjalanannya di Eropa. Kesialan berikutnya adalah di stasiun kereta. Karena membantu Bean merekam gambar dirinya di handycam, seorang bapak sampai ketinggalan kereta. Bean merasa bersalah, karena akibat perbuatannya, bapak itu terpisah dengan anak laki-lakinya. Bean pun mencoba menghibur anak itu. Bean melakukan mimik wajah lucu agar membuat anak itu tertawa, tetapi sebaliknya, bukannya tertawa, anak itu malah menjadi kesal.

Di stasiun berikutnya, si anak laki-laki itu turun. Bean yang merasa bertanggungjawab terhadap anak itu, diam-diam memperhatikan gerak-gerik anak tersebut. Saat melihat ada pria mabuk di dekat anak tersebut, Bean langsung datang mendekat. Saat kereta mau berangkat, Bean melangkah masuk. Saat mau berpamitan dengan anak itu, Bean melihat ada benda tidak asing yang dibawa anak itu. Anak itu membawa handycam miliknya. Langsung saja Bean keluar dari kereta tersebut dan berusaha mengambil handycamnya.

Akhirnya, Bean dan anak laki-laki itu pun ketinggalan kereta. Mereka lalu berusaha untuk akrab satu sama lain. Anak laki-laki itu meniru setiap gerak-gerik Bean. Tak disangka, kereta papanya melintas di stasiun, namun tidak berhenti. Bean dan anak laki-laki itu mencoba mengingat-ingat nomer telpon yang tertera di kertas besar yang diperlihatkan papanya di dalam kereta. Bean dapat mengingat nomer telpon itu, tetapi tidak dengan nomer terakhirnya, karena tangan papa anak itu menutupi kertas. Jadilah Bean menelpon semua kemungkinan nomer, sampai uang koinnya habis. Saat menelpon, Bean tidak sadar meninggalkan surat-surat penting di atas telpon umum tersebut. Bahkan dia meninggalkan paspornya.

Karena tak mempunyai uang, Bean dan anak laki-laki itu pun mencari cara untuk bisa menghasilkan uang. Bean memberitahu si anak laki-laki itu untuk mencuri pengeras suara milik penjual kaset yang ada di pasar itu, untuk dipakai menggelar pertunjukkan singkat. Bean lalu berakting mengikuti alunan musik. Para pengunjung yang sedang berada di taman tersebut mulai mendekat karena terkesima melihat akting Bean itu. Bean dan anak laki-laki pun mendapat banyak uang karena pertunjukkan mereka. 

Uang yang mereka dapat pun langsung dipakai untuk membeli beberapa makanan. Saat mau masuk ke dalam bis, lagi-lagi Bean mengalami nasib sial. Tiket bis yang dipegangnya tertiup angin. Bean lalu mengikuti kemana arah tiket itu pergi. Bean melupakan si anak laki-laki itu. Bean lalu melakukan perjalanan sendiri. 

Di tengah perjalanannya, Bean bertemu wanita cantik bernama Sabine. Sabine sedang dalam perjalanan menuju Cannes, untuk menghadiri film perdananya yang diputar di Festival Film International Cannes. Bean pun menumpang mobil Sabine. Bean dan Sabine pun berhenti di rest area, dan di sana mereka bertemu anak laki-laki itu. Sabine juga tak sengaja melihat tayangan sebuah stasiun tv lokal yang memberitakan bahwa polisi sedang mencari Bean, karena diduga Bean membawa lari seorang anak laki-laki, yang merupakan anak dari seorang sutradara ternama. Setelah tahu berita itu, Sabine pun segera membawa Bean dan anak laki-laki itu ke Cannes. 

Impian Bean itu cuma satu, lihat pantai! Tapi dia harus melewati serangkaian perjalanan menegangkan dan fun untuk bisa mendapatkan impiannya itu. Satu kata tentang film ini: menghibur! 😀