Hari 13#: Proses Belajar dan Tidak Berhenti Bermimpi

Ada orang yang suka menengok ke belakang. Ada juga orang yang mati-matian menjaga fokusnya untuk bisa berhasil mendapatkan impiannya. Kalau gue mungkin campuran keduanya.

Semua orang punya impian, ya itu harus. Tapi, berapa banyak dari mereka yang benar-benar mendapatkan apa yang mereka impikan? Mungkin sangat mudah saat menuliskan list seperti “10 Daftar Impian Gue” atau mungkin “100 Things to do before you die“, yang seringkali berupa mimpi-mimpi besar.

Nggak salah sih bermimpi besar. Bahkan artis setenar Agnez Monica pun pernah berkata, “Nggak ada mimpi yang terlalu besar.” Saat itu dia berkata kepada sejumlah wartawan yang mewawancarainya tentang undangan dirinya untuk menjadi host di acara American Music Awards (AMA) 2010. Dan akhirnya, tanggal 21 November kemarin, Agnez berada di Los Angeles, menjadi host mewakili Asia. Suatu keberhasilan yang sangat membanggakan, yang tentu tidak dirasakan seorang Agnez Monica saja, tapi juga bangsa Indonesia. Suatu prestasi yang tidak mudah untuk diraih tanpa usaha yang keras.

Ya, mungkin kita nggak seberuntung Agnez, atau seperti si ini atau si itu, yang punya prestasi dan keberhasilan yang wow. Tapi semua orang punya kesempatan yang sama kan, gue, kamu, atau Anda. Semua orang diberi gift atau talenta yang unik dan berbeda-beda. Tidak harus menjadi sama atau menjiplak menjadi orang lain untuk mendapatkan impian. Menjadi diri sendiri dan bangga sama kemampuan sendiri, itu sebuah prestasi juga. Hanya tinggal bagaimana keras kemauan dan keinginan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Mimpi boleh sama, tapi proses untuk mendapatkannya, setiap orang punya cerita yang berbeda-beda. Proses bicara soal bagaimana kita belajar dan berhasil menghadapi tantangan. Proses bicara waktu dan seberapa tangguh karakter yang kita miliki, akibat pembelajaran yang kita terima. Proses adalah hal yang sebenarnya enggan kita temui, karena kita lebih suka mendapatkan sesuatu dengan cara yang instant. Kalau ada yang lebih cepat dan mudah, kenapa pilih yang susah? Tapi kenyataannya, tanpa proses, -kamu atau saya-, tidak akan sampai pada tujuan atau mimpi.

Lagi-lagi, bicara soal fokus, kemauan, dan sikap yang tidak mudah menyerah. Masalah memang selalu ada, tapi bukankah solusi selalu tersedia, ketika kita mau berusaha sedikit lebih keras untuk mendapatkannya? *duh, ngomong emang gampang ya, pas praktek jangan ditanya deh :p

Bermimpi itu harus, untuk membuat kita terus hidup. Lupakan kegagalan di masa lalu dan pandang hari depan dengan optimis. Mungkin ibarat kaca mobil yang didepan dan kaca spion. Kalau kita terus melihat kaca spion, kita pasti akan menabrak sesuatu di depan kita, karena fokus kita ke belakang. Tapi, lihat bedanya dengan kaca mobil yang di depan. Kaca yang lebih lebar, yang membuat kita melihat lebih banyak dan jelas. Ketika mata kita mengarah ke depan, dengan sendirinya, kita akan lupa untuk menengok ke belakang. Ketika kita fokus melihat ke depan, akan ada harapan disana.

Proses akan menjadi perjalanan yang berarti saat kamu tahu dengan siapa kamu berjalan, visi apa di depanmu, dan kepada siapa kamu menaruh pengharapanmu. Dalam hal ini, aku hanya percaya pada Yesus. Karena Dia berkata dalam Firman-Nya,  “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18)

Jadi, selamat menjalani proses. Think BIG, start SMALL, act NOW. 🙂

A journey of a thousand miles must begin with a single step

Lao-Tsu